Makalah Tanaman Industri Teh - Zedo Petani Berdasi


 
TANAMAN TEH ( Camellia sinensis )

A.      Nama
Nama sinensis dalam bahasa latin berarti Cina. Sedangkan Camellia diambil dari nama Latin Pendeta Georg Kamel, S.J (1661 - 1706), seorang pendeta kelahiran Ceko yang menjadi seorang pakar botani dan misionaris. Meskipun Kamel tidak menemukan maupun menamai tumbuhan ini, Carolus Linnaeus , pencipta sistem taksonomi yang masih dipakai hingga sekarang, memilih namanya sebagai penghargaan atas kontribusi Kamel terhadap sains. Nama lama untuk tumbuhan teh ini termasuk Thea bohea, Thea sinensis, dan Thea viridis.


Tanaman teh tergolong ke dalam family Solanaceae diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom: Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotiledonae
Ordo : Parietales
Family : Theaceae
Genus : Camellia
Nama Latin atau Spesies : Camellia sinensis

B.      Morfologi

1. Akar Pohon Teh

Pohon teh mempunyai  akar tunggang yang panjang, akar tunggang tersebut masuk ke dalama lapisan tanah yang dalam. Percabangan akarnya pun banyak. Perakaran pohon ini akan menjadi baik jika mempunyai gerakan yang leluasa, yaitu dapat menembus tanah dengan mudah dan juga bergerak menyamping. Semua itu akan dapat dipenuhi jika mempunyai susunan dan fisik tanah yang baik.
Untuk pohon teh perakaran memang sangatlah diperlukan. Sebab ia akan banyak mengalami gangguan-gangguan dari atas. Yaitu dalam pemetikan daun dan tunas. Untuk mendapatkan akar yang melebar, maka sewaktu bibit dipindahkan ke kebub pertanaman, akar tunggang sebaiknya dipotong sedikit.

2. Batang Pohon Teh 

Batang pohon teh ini tumbuh  dengan lurus dan banyak, akan tetapi batang ini mempunyai ukuran yang lebih kecil. Dengan demikian maka pohon teh ini akan tumbuh dengan bentuk yang mirip pohon cemara. Hal itu terjadi jika pohon teh dibiarkan tumbuh tanpa adanya pemangkasan.

Akan tetapi jika pohon teh dibutuhkan untuk diambil produksinya, bentuk yang demikian ini tidak menguntungkan. Sebab  akan mengalami kesukaran dalam pemetikannya dan juga pemeliharaannya.
Untuk itu maka dikebun-kebun teh, biasanya pohon teh dibentuk melebar dan pendek-pendek. Semua itu untuk memudahkan pemeliharaan dan pemetikannya. 

Sedangkan untuk mendapatkan pohon yang pendek akan tetapi banyak menghasilkan daun dan tunas yang kita butuhkan, maka perlu sering diadakan pemangkasan-pemangkasan sehingga tumbuhnya pohon itu akan melebar dan akan meninggi seperti pohon cemara.

Periodiciteit
Periodiciteit ialah pertumbuhan  tunas yang silih berganti pada pohon teh. Yaitu pada ketiak daun ataupun bekas ketiak daun, dapat bergerak tumbuh menjadi tunas. Tunas ini berangsur-angsur memanjang disertai pula dengan penyusunan daun.

Akan tetapi tunas-tunas ini tidak seterusnya bergerak. Kadang-kadang tunas ini diam dan tidak dapat menghasilkan daun. Bila demikian, maka berarti tunas tersebut sedang istirahat. Sebenarnya memanjangnya tunas ini ditentukan oleh gerakan kuncup tunas yang terletak pada kuncup, ujung inipun ikut istirahat pula.

Kejadian ini tidak saja terjadi pada pohon-pohon teh yang telah berusia tua, namun juga telah terlihat pada bibit-bibit the yang baru tumbuh. Pada tiap tunas terdapat daun kuncup yang menutup titik tumbuh. Daun-daun dalam macam-macam pertumbuhan, terdiri dari yang masih muda sampai yang telah tua.

Kuncup inatif:
Yang disebut kuncup inatif adalah daun yang masih muda, baru membuka dan yang letakmya paling ujung dari tunas. Ternyata bukan bekas membungkus kuncup yang berukuran kecil dan bentuknya agak bulat.

Dengan adanya kuncup inaktif ini merupakan tanda bahwa tunas tersebut mulai akan istirahat. Pada saat seperti tunas untuk sementara berhenti tumbuh dan tak akan melanjutkan pembentukan daun-daun muda lagi.

Pada saat demikian ini , maka akan disebut dengan nama burung stadium dan kuncupnya sendiri akan disebut kuncup burung. Setelah burung stadium ini berlangsung beberapa waktu, maka kuncup ini bergerak lagi dan menjadi kuncup aktif. Bila ia sudah menjadi kuncup aktif maka tunas baru yang memanjang menyusun daun-daun baru sampai pada suatu saat bersiap-siap istirahat lagi.

Disaat tunas tumbuh dan bergerak menjadi panjang akan disebut pecco stadium. Sedangkan kuncup pada ujung tunas ini disebut “pecco”.

3. Bunga dan Buah

Kalau kita lihat warna dan bentuk dari daun-daun kelompom dan daun-daun mahkota bunga, keduanya hampir sama. Kelompok daun teh itu akan berjumlah antara 4-5 helai dan berwarna agak hijau. Kalau daun mahkota bunga berjumlah sekitar 5-8 helai, adapun jumlah benang sarinya antara 100-250 helai.

Diatas mahkota bunga terdapat putik, kepala putik bersirip 3 helai. Tangkai putik berukuran panjang, tapi kadang-kadang ada juga yang pendek sekali.

Sedangkan buah teh mengandung 3 biji. Namun ada kalanya hanay mengandung 1 atau 2 biji. Atau kalau agak besar dapat pula mengandung sekitar 4 sampai 5 biji. Warnanya putih. Semakin tua warnanya akan berubah coklat. Buah teh terbentuk bulat dan bergaris tengah antara 1,2 sampai 1,5 cm.

Biji yang telah tua akan berkulit tebal dank eras. Maka memerlukan waktu yang agak lama kalau akan ditanam. Berbulan-bulan baru menjadi kecambah dan ini berlangsung tidak serentak (bersamaan).

C.      Syarat Tumbuh Tanaman Teh
1. Iklim
  • urah hujan sebaiknya tidak kurang dari 2.000 mm/tahun.
  • Tanaman memerlukan matahari yang cerah. Tanaman teh tidak tahan kekeringan.
  • Suhu udara harian tanaman teh adalah 13-25 derajat C.
  • Kelembaban udara kurang dari 70%.
2. Media Tanaman
  • Jenis tanah yang cocok untuk teh adalah Andosol, Regosol dan Latosol. Namun teh juga dapat dibudidayakan di tanah Podsolik (Ultisol), Gley Humik, Litosol dan Aluvia. Teh menyukai tanah dengan lapisan atas yang tebal, struktur remah, berlempung sampai berdebu, gembur.
  • Derajat keasaman tanah (pH) berkisar antara 4,5-6,0.
  • Berdasarkan ketinggian tempat, kebun teh di Indonesia dibagi menjadi 2 daerh yaitu:(1) dataran rendah: sampai 800 m dpl; (2) dataran sedang: 800-1.200 m dpl; dan (3) dataran tinggi: lebih dari 1.200 meter dpl. Perbedaan ketinggian tempat menyebabkan perbedaan pertumbuhan dan kualitas teh.
3. Ketinggian Tempat
Tergantung dari klon, teh dapat tumbuh di dataran rendah pada 100 m dpl sampai di ketinggian lebih dari 1.000 m dpl.

D.      Jenis/type
Berdasarkan sifat fermentasinya, dikenal beberapa macam jenis teh, yaitu:

1.       Teh Hitam (Black Tea)
Teh hitam mudah dikenali di pasaran karena warnanya hitam dan paling luas dikonsumsi. Dalam proses pengolahan diberi kesempatan penuh terjadi fermentasi (mengalami perubahan kimiawi sempurna sehingga hampir semua kandungan tanin terfermentasi menjadi theaflavin dan thearubigin) yang akan merubah warna daun teh dari hijau menjadi kecoklatan dan dengan proses pengeringan berubah menjadi hitam.

2.       Teh Oolong
Umumnya diproduksi dari tanaman teh yang tumbuh di daerah semi tropis. Prosesnya sama seperti teh hitam, namun proses fermentasinya hanya sebagian (lebih singkat sekitar 30-70% dan perubahan berlangsung setengah sempurna sehingga masih mengandung sebagian tanin dan beberapa senyawa turunannya) sehingga warna dan aromanya di antara teh hitam dan teh hijau.

3.       Teh Merah (Red Tea)
Di Afrika Selatan, teh merah adalah sebutan untuk teh roibos, yang termasuk dalam golongan teh herbal. Teh merah dihasilkan melalui proses semifermentasi.

4.       Teh Hijau (Green Tea)
Daun teh tidak diberi kesempatan fermentasi (hampir tidak mengalami proses perubahan kimia). Biasanya pucuk teh diproses langsung dengan panas/steam untuk menghentikan aktivitas enzim sehingga sama seperti raw leaf (daun teh awalnya), karena itu selain warnanya masih hijau juga masih mengandung tanin yang relatif tinggi.

5.       Teh Putih (White Tea)
Merupakan jenis teh terbaik karena untuk mendapatkannya, hanya diambil dari satu pucuk tiap satu pohon, yakni pucuk tertinggi dan utama. Kandungan antioksidan paling tinggi. Dalam prosesnya, daun teh dibiarkan layu secara alami sehingga warnanya menjadi putih.

6.       Teh Bunga atau Teh Melati (Jasmine Tea)
Teh hijau atau teh hitam yang diproses atau dicampur dengan bunga. Teh bunga yang paling populer adalah teh melati (H­eung Pín dalam bahasa Kantonis, Hua Chá dalam bahasa Tionghoa) yang merupakan campuran teh hijau atau teh oolong yang dicampur bunga melati. Bunga-bunga lain yang sering dijadikan campuran teh adalah mawar, seroja, leci dan seruni.


E.       Teknis Budidaya
Pedoman Budidaya 
1. Pembibitan 
·   Pemilihan Lokasi Lokasi yang dipilih adalah berdrainase baik dan dekat dengan kebun yang akan ditanam, agar lebih mudah melakukan pengangkutan Membuat naungan. Naungan kolektif dibuat dengan tinggi 2 meter di tas tanah, sedangkan luas bangunannya tergantung pada kebutuhan bibit atau luasan tanam 
·   Persiapan media tanam Top soil dan sub soil secara terpisah diayak dengan ayakan kawat beriameter 0.5-1 cm, agar bebas sisa kotoransampah, atau batu. Kemudian campur media dengan pupuk sesuai dengan dosis anjuran. Jika pH tanah masam perlu dilakukan pengapuran terlebih dahulu. Kemudian isi ke dalam polybag 1/3 sub soil dan 2/3 top soil. 
·   Pembuatan Bedengan Ukuran bedengan dibuat tinggi 20 cm lebar 1m dan panjang 10-15m tergantung kebutuhan. 
·   Pengisian kantong plasik Kantong plastickdiisi 2/3 bagian kemudian disusun diatas bedengan. 
·   Pembuatan sungkup plastik Rangka sungkup plastik dibuat dari bambu berbentuk setengah lingkaran dengan tingi bagian tengah 60 cm dan bagian tepi 40 cm. 
·   Penanaman setek Siram terlebih dahulu media tanamnya, sampai cukup basah. Kemudian ditanamkan setek sedalam 4-5 cm, lalu tutup dengan sungkup plastic, biarkan selama 3 bulan. Dua minggu setelah 3 bulan sungkup dibuka 2 jam yaitu dari pukul 7 sampai 9. Dua minggu berikutnya 4 jam, kemudian 6 jam/hari, setelah ini sungkup dapat dibuka seluruhnya.

 2. Penanaman
 Langkah-langkah dalam penanaman tanaman ini dilapangan adalah sebagai berikut: 
·   Pembongkaran pohon dan pembebasan semak dan gulma 
·   Penggemburan tanah 
·   Pembuatan lubang tanam 
·   Penentuan waktu tanam 
·   Jarak tanam, umumnya jarak tanam yang digunakan adalah empat perseguí panjang, dengan jarak tanam 90 x 120 cm dan 70 x 100 cm. Dibawah ini terdapat tabel jarak tanam yang digunakan dengan jumlah kerapatan tanaman/ ha dan produksi pucuk dari tanaman teh asal setek yang berumur 2.5 tahun. Tabel 19 
·   Produksi pucuk basah pada berbagai tingkat jarak tanam Jarak Tanam Kerapatan Produksi Pucuk Tanaman/ha basah (Kg) 100 150 5.226 10933.8 100 x 140 7.272 11902.5 90 x 120 9.403 14000.0 70 x 130 11.15 14363.0 80 x 100 12.72 18281,3 65 x 105 14.714 19360.0 3. 

3. Pemeliharaan tanaman 
a)      Penyiangan Pengendalian gulma pada budidaya teh dapat dilakukan dengan cara mekanis dan cara kimia. Cara mekanis dilakukan dengan cara mengorek dan mencangkul di sekitar tanaman. Metode ini sangat sesuai untuh pertanaman teh yang masih muda. Pengendalian secara kimia dengan menggunakan herbisida hal ini umum dilakukan perkebunan-perkebunan teh. Pengendalian cara kimia ini lebih menguntungkan karena: - Pemakaian tenaga kerja lebih sedikit - Menghindari kerusakan akar teh muda - Mengurangi biaya pada periode berikutnya 
b)      Pemupukan Pemupukan merupakan salah satu usaha untuk mendorong peningkatan produksi. Dengan adanya pemupukan kebutuhan tanaman akan unsur hara dapat dipenuhi. Dosis pemupukan ditetapkan berdasarkan analisa tanah dan tanaman. 
c)       Pengendalian hama dan penyakit Pengendalian hama dan penyakit dilakukan sesuai dengan besarnya tingkat serangan. Pengendalian ini dapat dilakukan dengan cara mekanis dan kinia Nilai Ekonomis Teh 
d)      Pemanenen Pemetikan dilakukan tergantung pada cuaca, tumbuhan baru dapat dipetik dengan interval 7 - 12 hasi selama musim pertumbuhan. Pemanenen teh membutuhkan banyak tenaga dan banyak tenaga kerja intensif ( Antara dua sampai tiga ribu daun teh untuk memproduksi hanya hanya 1 kilo teh yang belum terproses ) dan prosedur yang digunakan memerlukan keahlian khusus 

e)      Produksi Penurunan areal teh di Indonesia telah mempengaruhi jumlah produksi teh nasional. Penurunan pertumbuhan produksi teh pada tahun 2004 berkisar – 2,95%. Meski demikian, di beberapa propinsi seperti Jawa Tengah, DIY dan Sumatera Barat, penurunan areal tidak berpengaruh pada produksi mereka, bahkan produksi teh mengalami peningkatan. Dalam hal produksi, Jawa Barat merupakan penghasil teh terbesar di Indonesia. Propinsi ini menghasilkan 70% dari total produksi teh nasional. Propinsi lain yang juga merupakan penghasil teh terbesar adalah Sumatera Utara dan Jawa Tengah.

F.       Hama/penyakit utama dan penanggulangannya

            Produksi dan kualitas tanaman teh dipengaruhi oleh adanya tidaknya gangguan yang disebabkan oleh penyakit tanaman. Penyakit yang sering menyerang tanaman teh dan cara pengendaliannya sebagai berikut :

Penyakit Cacar Teh (Blister blight)
Gejala yang nampak, daun teh yang terserang terlihat bercak berwarna putih campur hijau. Bercak terlihat seperti benjolan kecil, terlihat berwarna hitam dan kadang berlubang. Tanaman yang terserang daunnya mengering dan akhirnya mati.
Cara pengendalian sebagai berikut :
1.       Mengurangi pohon pelindung atau mengganti pohon pelindung yang besar dengan pohon pelindung yang kecil
2.       Mengatur periode pemangkasan
3.       Pemetikan dilakukan dengan daur yang pendek (kurang dari 9 hari)
4.       Menanam klon yang tahan terhadap cacar antara lain : PS1, RB 1, GMB1, GMB 2, GMB 3, GMB 4 dan GMB 5.
5.       Tanaman yang terserang disemprot dengan Coper oxychloride 50% WP 0,2% atau Perenox 0,2% dengan interval 1 minggu.

Penyakit Cendawan Akar Merah Bata (Poria hypolatertia)
Gejala yang nampak, pada permukaan akar terdapat benang-benang berwarna putih. Benang ini selanjutnya mengeras dan liat, warnanya menjadi merah sampai merah tua. Pada serangan yang sudah lanjut benang ini dapat mengikat butir-butir pasir dan tanah sehingga terlihat seperti kerak-kerak yang menjalar diatas tanah. Bila serangan sudah parah, tanaman akan mati dan benang tersebut berubah warnanya menjadi hitam. 
Cara pengendalian :
1.       Membongkar dan membakar tanaman-tanaman yang terserang, termasuk pohon pelindung yang terseang sampai ke akar-akarnya.
2.       Membuat saluran draenasi secukupnya dan tidak menanam pohon pelindung yang peka terhadap jamur akar. 
3.       Melakukan fumigasi dengan Methyl Bromida dengan cara sebagai berikut :
Methyl Bromida dialirkan melalui pipa plastik dengan dosis 227 gram/10 m2 tanah disungkap selama 14 hari, dan kemudian satu bulan setelah sungkup dibuka tanah dapat ditanami teh,
4.       Melakukan fumigasi dengan Vapam dengan cara, menyuntikkan 8 ml Vapam pada lubang dengan kedalaman 30 cm dan jarak antar lubang satu sama lain juga 30 cm. Satu bulan setelah fumigasi tanah dapat ditanami teh kembali.

 Penyakit Leher Akar (Ustulina máxima) 
Gejala yang nampak, leher akar terjadi infeksi dan bagian bawahnya terdapat noda-noda hitam. Diantara kayu dan kulit terlihat benang-benang yang khas berbentuk seperti kipas berwarna putih. Kayu menjadi kering dan terasa lembek serta ada garis-garis hitam.
Cara pengendalian :
1.       Bila penyakit baru menyerang, kulit dan kayu yang terserang dipotong dan ditutup dengan obat penutup luka. Bila penyakit sudah parah, tanaman dibongkar dan dibakar.
2.       Melakukan fumigasi dengan Methyl Bromida dengan cara sebagai berikut :
Methyl Bromida dialirkan melalui pipa plastik dengan dosis 227 gram/10 m2 tanah disungkap selama 14 hari, dan kemudian satu bulan setelah sungkup dibuka tanah dapat ditanami teh,
3.       Melakukan fumigasi dengan Vapam dengan cara, menyuntikkan 8 ml Vapam pada lubang dengan kedalaman 30 cm dan jarak antar lubang satu sama lain juga 30 cm. Satu bulan setelah fumigasi tanah dapat ditanami teh kembali.

 Penyakit akar hitam
Cara pengendalian :
1.       Membongkar dan membakar tanaman-tanaman yang terserang, termasuk pohon pelindung yang terseang sampai ke akar-akarnya serta membersihkan sampah-sampah yang ada pada tempat yang diserang kemudian dibakar. 
2.       Membuat saluran draenasi secukupnya dan tidak menanam pohon pelindung yang peka terhadap jamur akar. 
3.       Melakukan fumigasi dengan Methyl Bromida dengan cara sebagai berikut :
4.       Methyl Bromida dialirkan melalui pipa plastik dengan dosis 227 gram/10 m2 tanah disungkap selama 14 hari, dan kemudian satu bulan setelah sungkup dibuka tanah dapat ditanami teh,
5.       Melakukan fumigasi dengan Vapam dengan cara, menyuntikkan 8 ml Vapam pada lubang dengan kedalaman 30 cm dan jarak antar lubang satu sama lain juga 30 cm. Satu bulan setelah fumigasi tanah dapat ditanami teh kembali.

Penyakit Busuk Daun 
Penyakit busuk daun biasanya menyerang pada bibit tanaman melalui stek. Pengendalian dilakukan dengan menggunakan Fungisida Benomyl dengan konsentrasi 0,2% yang disemprotkan kedalam tanah persemaian setelah stek ditanam. Cara lain adalah dengan melakukan mencelupkan stek yang akan ditanam kedalam larutan Fungisida Carbamat dengan konsenrasi 0,2% formulasi.

G.     Manfaat/kegunaan hasil tanaman

1.       Manfaat bagi industri indonesia
·         Saat ini konsumsi teh dunia masih didominasi oleh penggunaan teh sebagai produk minuman. Dari sejumlah produk minuman teh jadi tersebut, ternyata tea bag merupakan produk yang paling banyak dikonsumsi didunia yang diperkirakan mencapai 80% dari total konsumsi teh untuk minuman. Produk-produk tertentu mampu menguasai pasar tertentu, misalnya canning tea mampu menguasai 22% dari total pasar minuman Jepang. Demikian pula ice tea yang berasal dari instant tea mampu menguasai 30% dari total teh di Amerika Serikat. 
·         Pasar dalam negeri Indonesia sendiri merupakan pasar yang sangat besar dan potensial, mengingat konsumsi teh di Indonesia masih sangat rendah yaitu hanya 288 gram/kapita/tahun. Diperkirakan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan manfaat minum teh bagi kesehatan, meningkatnya daya beli masyarakat dan adanya berbagai promosi baik promosi generik dari FAO maupun promosi merk dari para produsen teh maka konsumsi teh di Indonesia akan meningkat mencapai sekitar 600 gram/kapita/tahun. Tingkat konsumsi tersebut sama dengan tingkat konsumsi teh per kapitan di negara-negara produsen teh lainnya seperti India, China, dan Srilangka.
2.       Manfaat bagi kesehatan
a) Anti Stres dan Anti kecemasan :
Teh bunga secara alami kaya akan Chrysin flavon, yang dikenal akan manfaat anti kecemasan. Teh ini sangat ideal bagi yang rentan terhadap stres, insomnia, dan gangguan kecemasan umum. Minum secangkir pasion flower tea setiap hari sebelum tidur untuk menenangkan pikiran. Sementara Teh hitam bisa mengurangi kadar hormon stres dalam tubuh, serta menurunkan tekanan darah sistolik – membuat hidup bebas stres.

b) Mencegah Berat Badan berlebih :
Para peneliti menemukan bahwa teh mengandung polifenol. Bersama dengan kafein akan meningkatkan pengeluaran energi dan oksidasi lemak, sehingga pada akhirnya membantu menurunkan berat badan. Teh oolong tanpa gula adalah salah satu minuman terbaik untuk menurunkan berat badan. Teh mengandung senyawa yang disebut mateine ?, yang meningkatkan metabolisme tubuh dan membantu menurunkan berat badan. Teh hijau juga sangat dikenal akan manfaatnya untuk menurukan berat, yaitu dengan cara meningkatkan metabolisme.

c) Efek Merampingkan pinggang :
Beberapa studi menunjukkan bahwa minum teh oolong bisa menyebabkan penurunan berat badan dan mengecilkan ukuran pinggang. Teh Oolong mengandung katekin dan kafein, yang akan memicu pembakaran  dan meningkatkan metabolisme lemak hingga 2 jam. Teh oolong juga mengandung polifenol, yang membantu untuk membatasi enzim pembangun lemak, sehingga bisa membuat perut menjadi ramping. Teh Jasmine adalah pilihan teh lain bagi yang menginginkan pinggang bagus.

d) Anti Ageing :
Teh putih mengandung antioksidan kuat seperti polifenol dan ECGC, yang bermanfaat untuk menghambat tanda-tanda penuaan seperti noda hitam dan garis-garis halus. Hal ini karena senyawa polifenol dan ECGC akan memperkuat elastin dan kolagen, sehingga akan menghambat kerutan.

e) Melindungi kesehatan liver :
Radikal bebas dan peradangan bisa menyebabkan kerusakan liver akut dan penyakit. Katekin dalam teh hijau akan menekan dan bisa mencegah keparahan pada cedera liver.

f)Mencegah Kanker :
EGCG dalam teh putih dan teh hijau bisa membantu seorang melawan kanker secara efektif. Polifenol tinggi dalam teh bisa menghambat perkembangan kanker tertentu, termasuk lambung, kanker usus besar, kanker pay*dara, liver, prostat, dan kulit. Konsumsi rutin teh hijau dipercaya bisa mengimbangi efek buruk dari mer*kok, dengan cara menurunkan risiko timbulnya kanker paru-paru. Teh hitam juga mengandung EGCG, namun konsentrasinya lebih rendah dari teh hijau dan putih. Wanita yang minum teh hijau secara rutin memiliki risiko yang lebih rendah untuk terkena kanker pay*dara, jika dibandingkan dengan wanita yang minum bukan teh hijau.

g) Meningkatkan Kesehatan Gigi :
Teh putih mengandung tinggi kalsium dan fluoride, yaitu dua nutrisi penting untuk kesehatan gigi dan gusi. Teh hitam kaya akan polifenol, yang akan membantu untuk menyembuhkan penyakit gusi, mencegah plak, dan bau mulut. Hal ini karena Polifenol dalam teh hitam akan menghambat pertumbuhan enzim bakteri dalam mulut.

h) Baik Untuk Penderita diabetes :
Mengkonsumsi teh hijau rutin akan menjaga kadar gula darah pada tingkat yang moderat. Polisakarida dalam teh bisa menghambat penyerapan glukosa oleh tubuh, sehingga mencegah diabetes.

i) Meringankan Sakit kepala :
Teh jahe bisa menghambat kimia yang menyebabkan pembengkakan di otak, yang menimbulkan rasa sakit kepala. Teh jahe bisa mengurangi peradangan dengan cara yang sama seperti aspirin. Minumlah teh jahe pada saat Anda baru merasakan sakit kepala, sehingga rasa sakit tidak berlanjut.

j) Anti alergi :
Teh hijau memiliki sifat antihistamin yang dapat digunakan untuk meredakan dan mencegah serangan alergi dan demam. Antioksidan dalam teh hijau akan menghambat proses biokimia yang  ikut menghasilkan respon alergi.

k) Sembelit :
Minum teh daun peppermint dua kali sehari baik untuk meringankan sembelit . Hal ini akan mendorong pertumbuhan bakteri baik dalam usus, sehingga akan memperlancar buang air besar.

l) Menjaga keseimbangan cairan :
Teh juga membantu  menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, dan memastikan energi agar merata pada seluruh organ tubuh. Keseimbangan cairan yang sehat akan memastikan kita untuk memiliki energi yang banyak dan stamina yang baik untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari.

m) Meningkatkan Kesehatan Kulit :
Sifat antibakteri dan anti inflamasi teh hijau akan mematikan bakteri, meredakan pembengkakan dan kemerahan pada jerawat. Senyawa EGCG dan polifenol dalam teh hijau akan melindungi kulit kita dari radiasi ultraviolet dan  mencegah kanker kulit. Hal ini juga mencegah radikal bebas dan mencegah kerusakan sel, sehingga akan membuat kulit terlihat lebih muda.

n) Diuretik alami :
Mengonsumsi teh secara rutin dikenal bisa menurunkan risiko mengembangkan batu ginjal sebesar 8 % . Teh bersifat diuretik, yang merangsang aliran urin, sehingga mencegah pembentukan batu ginjal.

o) Kaya Antioksidan :
Beberapa varietas teh mengandung antioksidan dalam jumlah yang tinggi, yang akan melindungi tubuh dari efek polusi dan penyakit lainnya. Antioksidan membantu melawan radikal bebas akibat polusi lingkungan. Radikal bebas dalam sel-sel tubuh yang sangat tidak stabil dan cenderung bereaksi negatif dengan DNA , menyebabkan kerusakan sel .

Share This :



sentiment_satisfied Emoticon