Pengertian Taksonomi
Taksonomi
adalah ilmu yang mempelajari tentang pengelompokan / klasifikasi makhluk
hidup
Pengertian Klasifikasi
Klasifikasi adalah
suatu cara pengelompokan mahkluk hidup yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu.
Tujuan Klasifikasi
Tujuan
Klasifikasi makhluk hidup adalah :
2.
Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk
membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis lain
3. Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup memberi
nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum memiliki nama
4.
Manfaat Klasifikasi bagi manusia, antara lain
:
5.
Klasifikasi memudahkan kita dalam mmpelajari makhluk
hidup yang sangat beraneka ragam
6.
Klasifikasi membuat kita mengetahui hubungan
kekerabatan antarjenis makhluk hidup
7.
Klasifikasi memudahkan komunikasi
Sejarah Klasifikasi
Aristoteles
(384 – 322 SM), mengelompokkan makhluk hidup menjadi dua kelompok, yaitu
tumbuhan dan hewan. Tumbuhan dikelompokkan menjadi herba, semak dan pohon.
Sedangkan hewan digolongkan menjadi vertebrata dan avertebrata.
John
Ray (1627 – 1708), merintis pengelompokkan makhluk hidup kearah grup-grup
kecil. Ia telah melahirkan konsep tentang jenis dan spesies.
Carolus
Linnaeus (1707 – 1778), mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan pada kesamaan
struktur. Ia juga mengenalkan pada system tata nama makhluk hidup yang dikenal
dengan binomial nomenklatur. Karena itu Carolus linneaus dikenal sebagai bapak
Taksonomi dunia
R.H
Whittaker pada tahun 1969 mengelompokkan makhluk hidup menjadi 5 (lima)
kingdom / kerajaan, yaitu : Monera, Protista, Fungi, Plantae dan Animalia
1.
Monera (bakteri dan ganggang biru)
Makhluk
hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Monera memiliki sel prokariotik. Kelompok
ini terdiri dari bakteri dan ganggang hijau biru (Cyanobacteria)
2.
Protista (ganggang dan protozoa)
Makhluk
hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Protista rnemiliki sel eukariotik.
Protista memiliki tubuh yang tersusun atas satu sel atau banyak sel tetapi
tidak berdiferensiasi. Protista umumnya memiliki sifat antara hewan dan
tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari Protista menyerupai hewan (Protozoa) dan
Protista menyerupai tumbuhan (ganggang), dan Protista menyerupai jamur.
3.
Fungi (jamur)
Fungi
memiliki sel eukariotik. Fungi tak dapat membuat makanannya sendiri. Cara
makannya bersifat heterotrof, yaitu menyerap zat organik dari lingkungannya
sehingga hidupnya bersifat parasit dan saprofit. Kelompok ini
terdiri dari semua jamur, kecuali jamur lendir (Myxomycota) dan jamur
air (Oomycpta).
4.
Plantae (tumbuhan)
Tumbuhan
memiliki sel eukariotik. Tubuhnya terdiri dari banyak sel yang telah
berdiferensiasi membentuk jaringan. Tumbuhan memiliki kloroplas sehingga dapat
membuat makanannya sendiri (bersifat autotrof). Kelompok ini
terdiri dari tumbuhan lumut, tumbuhan paku, tumbuhan berbiji terbuka, dan
tumbuhan berbiji tertutup
5.
Animalia (hewan)
Hewan
memiliki sel eukariotik. Tubuhnya tersusun atas banyak sel .yang telah
berdiferensiasi membentuk jaringan. Hewan tidak dapat membuat makanannya
sendiri sehingga bersifat heterotrof. Kelompok ini terdiri dari
semua hewan, yaitu hewan tidak bertulang belakang (invertebrata) dan hewan
bertulang belakang (vertebrata).
Tingkatan Takson
Dalam
sistem klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan menjadi suatu kelompok besar
kemudian kelompok besar ini dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil sehingga
pada akhirnya terbentuk kelompok-kelompok terkecil yang beranggotakan satu
jenis makhluk hidup.
Tingkatan-tingkatan pengelompokan itu disebut takson, ilmunya Taksonomi.
Semakin tinggi tingkat taksonnya :
·
Anggotanya semakin banyak
·
Tingkat persamaannya semakin kecil
·
Detil pengelompokkannya semakin sederhana
·
Perbedaannya semakin banyak karena tuntutan
kesamaannya sedikit
·
Tingkat kekerabatannya semakin jauh
·
Sebaliknya tingkat takson semakin rendah
sifat-sifatnya kebalikan dari yang disebutkan di atas.
Tingkatan
Takson sebagai berikut :
1.
Kingdom
Kingdom
merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk hidup. Kebanyakan ahli Biologi
sependapat bahwa makhluk hidup di dunia ni dikelompokkan menjadi 5 kingdom
(diusulkan oleh Robert Whittaker tahun 1969). Kelima kingdom tersebut antara
lain : Monera, Proista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
2.
Filum/Divisi (Keluarga Besar)
Nama
filum digunakan pada dunia hewan, dan nama division digunakan pada tumbuhan.
Filum atau division terdiri atas organism-organisme yang memiliki satu atau dua
persamaan ciri. Nama filum tidak memiliki akhiran yang khas sedangkan nama
division umumnya memiliki akhiran khas, antara lain phyta dan mycota.
3.
Kelas (Classis)
Kelompok
takson yang satu tingkat lebih rendah dari filum atau divisio
4.
Ordo (Bangsa)
Setiap
kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia tumbuhan, nama ordo umumnya diberi
akhiran ales.
5.
Famili
Famili
merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Nama famili tumbuhan biasanya diberi
akhiran aceae, sedangkan untuk hewan biasanya diberi nama idea. Dalam penyebutan
indonesia nama suku selalu diulang penyebutannya : kacang-kacangan ,
angrek-anggrekan , jahe-jahean.
6.
Genus (Marga)
Genus
adalah takson yang lebih rendah dariada famili. Nama genus terdiri atas satu
kata, huruf pertama ditulis dengan huruf kapital, dan seluruh huruf dalam kata
itu ditulis dengan huruf miring atau dibedakan dari huruf lainnya.
7.
Species (Jenis)
Species
adalah takson yang terendah. Spesies adalah suatu kelompok organisme yang dapat
melakukan perkawinan antar sesamanya untuk menghasilkan keturunan yang fertil
(subur) aturan penulisannya disebut binomial nomenklatur.
Tata Nama Binomial Nomenklatur
Untuk
memudahkan komunikasi, makhluk hidup harus diberikan nama yang unik dan dikenal
di seluruh dunia. Berdasarkan kesepakatan internasional, digunakanlah metode
binomial nomenklatur. Metode binominal nomenklatur artinya tata nama ganda.
Disebut tata nama ganda karena pemberian nama jenis makhluk hidup selalu
menggunakan dua kata (nama genus dan species)
Aturan pemberian nama adalah sebagai berikut :
·
Nama species terdiri atas dua kata, kata pertama
merupakan nama genus, sedangkan kata kedua merupakan penunjuk spesies
Misalnyapada tanaman padi (Oryza sativa) Oryza =
genus, sativa= spesies
· Huruf pertama nama genus ditulis huruf kapital,
sedangkan huruf pertama penunjuk spesies/jenis digunakan huruf kecil
· Nama species menggunakan bahasa latin atau yang
dilatinkan
· Nama species harus ditulis berbeda dengan huruf-huruf
lainnya (bisa miring, garis bawah, atau lainnya)
· Jika nama species tumbuhan terdiri atas lebih dari dua
kata, kata kedua dan berikutnya harus digabung atau diberi tanda
penghubung.
· Jika nama species hewan terdiri atas tiga kata, kata
ke tiga tersebut bukan nama species, melainkan nama subspecies (anak jenis),
yaitu nama takson di bawah species
· Nama species juga mencantumkan inisial pemberi nama
tersebut, misalnya padi (Oryza sativa L.). huruf L tersebut merupakan inisial
Linnaeus.
Contoh
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Divisio : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Sub
Divisio : Angiospermae (Berbiji
Tertutup)
Classis : Eudikotil (Tumbuhan
berbunga)
Sub
Classis : Asterids
Ordo
: Asterales
Family : Asteraceae
Genus : Gerbera
Species : Gerbera jamesonii (Barberton
daisy) diambil dari nama kolektor tanaman bernama Robert Jameson yang menemukan tanaman
ini di provinsi Transvaal, Afrika Selatan.
comment 0 comments:
more_vertsentiment_satisfied Emoticon